saking khusyuNya dengerin ceramah,, aku sampe ketiduran.

jum'at, 11 november 2011 aku menunaikan sholat jum'at di mesjid babussalam dekat rumahku.
entahLah,, tumben aku yang biasa dengeriin ceramah jum'at di teras mesjid malah berada di dalam mesjid, meskipun hanya berada di sudut mesjid paling belakang. mungkin karna aku gak punya rokok saat itu. hihi..

meskipun aku duduk bersampingan dengan kawand2ku, aku gak ngerumpi seperti jika aku dengeriin ceramah di teras mesjid. iyya.. aku juga menghargai ceramah pak uztadz..

aku dah lupa semua isi ceramahnya, yang aku ingat hanya dikit. pak uztadz bilang "barang siapa yang menyembah namun mata hatiNya tidak melihat tuhanNya maka ia sama saja menyembah setan"(mungkin kayak gitu).

panca indra yang sedang merekam langsung memaksa otak untuk bekerja, dosa amat aku ini, jika sedang menyembah bahkan mengerjakan sesuatu yang lain, yang hati'ku lihat, hanya si mantan. "ucap hati'ku

kadang aku merasa hati'ku ini selayak planet yang hanya dihuni oleh sosok seorang mantan, hmm..
detak jantung'ku adalah nadaNya,, denyut nadi'ku adalah iramaNya,, dan engkau menari d'antaraNya. 
mungkin itu adalah gambaran hatiKU yang pantas bisa aku ungkapkan.

kadang aku juga ketakutan, ketakutan dan ketakutan,, takut jika suatu saat kewarasanku berani mengangkatkan kakiNya melangkah meninggalkanKU.
karna aku yang terpenuhi dengan keterbatasan ini selalu mendapatkan ide gagasan hanya tentang dan untuk si mantan yang cemerlang namun mungkin tak akan pernah ada.

aku sedang melihatNya berjalan menelusuri jejak-jejak rinduKU, Lalu namaKu sempat terukir di bibirNya. Land...Land... yukk.. hanyut dalam genggamanNya.. tunggu beph.. "jawab'ku

Land..Land.....

woy.... sholat dah dimulai Land... "sambil menyenggoLku

ternyata itu hanya suara temanKu, karna aku sedang tertidur dan bermimpi saat itu,,
gak mau membuang waktu, aku bergegas mengambil ulang wudlu karna aku dah ragu, mungkin gak sah lagi..

saking khusyuNya merindu, kamu sampe ketiduran, itu kata temanKu di Luar mesjid sEhabis sholat.
iyya,, mungkin itu yang lebih pantas menjadi judul artikel ini..
rindu emank membutakan pikiranKu tapi apalah daya jika hati yang dipercayakan mencerahkan alam bawah sadarKu malah lebih memilih kenangan masa lalu untuk diproses oleh sistem kerja otakKu.. hmm...