aku sedang bermimpi
melihat diriku sedang terganggu.
merenung d'dalam kamar sendiri.
lukisan tentara d'dinding' hidup seram menertawaiku.
aku terlihat ketakutan.
menutupi wajah dengan selimut.
lalu sejenak ku mengingat tuhan.
pasrahkan diri mungkin maut kan menjemput.
keringat membasahi tubuhku.
berusaha memaksakan diri untuk bangun.
bangkit dari kegelisahanku.
antara tidur ataupun sekedar melamun.
mimpiku tak nyata.
meskipun mereka juga mungkin bernyawa.
mereka tak mungkin menyakitiku.
bahkan menghabisiku.
kusadari ini semua hanyalah mimpi.
tapi aku seakan tak memiliki kekuatan lagi.
tak berdaya meskipun untuk berkata-kata.
mengeratkan pertemuan bulu bola mata.
aku terbangun memberontak.
selimutku yang menjadi korbanya.
sial, dinding kamarku masih terbahak-bahak.
aku kembali memalingkan muka.
entah penglihatan atau ingatan.
semuanya seakan tak terkendali.
yang ada hanyalah sebuah harapan.
tuhan kan mengakhiri semua ini.
mimpiku tak mungkin nyata.
demi lelapnya tidurku,
mereka hanya sekedar warna layaknya bunga.
keraguan ini tak seharusnya merasukiku
sekali lagi aku keringatan.
tubuhku kepanasan karenanya.
doa tak henti ku ucapkan.
agar mimpi kan mampu kumelepaskannya.
andai kau masih disini.
tolonglah aku dari semua.
harapku bahkan pikiranku.
hanya mengingat namamu semata.
sadarku tak mengenal waktu
yang ada hanya kebodohan diriku.
sekilas terbuka merindukanmu d'saat mimpi.
lalu menangisi ketiadaanmu saat ini.
mimpiku tak nyata.
mereka hanya memberiku pesan.
untukku - untuknya.
diamku adalah kebodohan.
mimpi..
hmm yaaah..
mimpi..
bukanlah hal yang nyata.
melihat diriku sedang terganggu.
merenung d'dalam kamar sendiri.
lukisan tentara d'dinding' hidup seram menertawaiku.
aku terlihat ketakutan.
menutupi wajah dengan selimut.
lalu sejenak ku mengingat tuhan.
pasrahkan diri mungkin maut kan menjemput.
keringat membasahi tubuhku.
berusaha memaksakan diri untuk bangun.
bangkit dari kegelisahanku.
antara tidur ataupun sekedar melamun.
mimpiku tak nyata.
meskipun mereka juga mungkin bernyawa.
mereka tak mungkin menyakitiku.
bahkan menghabisiku.
kusadari ini semua hanyalah mimpi.
tapi aku seakan tak memiliki kekuatan lagi.
tak berdaya meskipun untuk berkata-kata.
mengeratkan pertemuan bulu bola mata.
aku terbangun memberontak.
selimutku yang menjadi korbanya.
sial, dinding kamarku masih terbahak-bahak.
aku kembali memalingkan muka.
entah penglihatan atau ingatan.
semuanya seakan tak terkendali.
yang ada hanyalah sebuah harapan.
tuhan kan mengakhiri semua ini.
mimpiku tak mungkin nyata.
demi lelapnya tidurku,
mereka hanya sekedar warna layaknya bunga.
keraguan ini tak seharusnya merasukiku
sekali lagi aku keringatan.
tubuhku kepanasan karenanya.
doa tak henti ku ucapkan.
agar mimpi kan mampu kumelepaskannya.
andai kau masih disini.
tolonglah aku dari semua.
harapku bahkan pikiranku.
hanya mengingat namamu semata.
sadarku tak mengenal waktu
yang ada hanya kebodohan diriku.
sekilas terbuka merindukanmu d'saat mimpi.
lalu menangisi ketiadaanmu saat ini.
mimpiku tak nyata.
mereka hanya memberiku pesan.
untukku - untuknya.
diamku adalah kebodohan.
mimpi..
hmm yaaah..
mimpi..
bukanlah hal yang nyata.